Sabtu, 25 Oktober 2014

TULISAN 5 "Pengakuan"

“Pengakuan”
Pujaan Hatiku…
Bolehkan aku memberikan pengakuanku untukmu? Saat ini juga?
Pengakuanku bahwa aku tau aku takkan pernah bisa melepasmu dari hatiku, dan juga fikiranku..
Bagaimana ini bisa terjadi?
Bagaimana yang dulunya aku sama sekali tidak mengenal dirimu kini sangat ku cinta?
Aku tau kau hanyalah harapanku… harapanku yang takkan pernah ku genggam… takkan pernah ku bisa raih dirimu.
Apakah aku harus marah dengan diriku sendiri?
Aku tau ini hanya potongan sebait puisi, tak terlalu berarti, tapi terlalu mendalam bagiku untuk menulisnya.
Aku tau kita takkan pernah berbicara…
Karena itu aku senang ketika malam hari hadir, itu adalah kesempatanku berbicara kepada bintang yang selalu bersedia mendengarkan kata kata terhanyut dan melihatku tersendu.
Mengapa bintang? Karena ketika aku melihatmu dari jauh, kau yang paling terang, kau yang paling bersinar, bahkan ketika aku tidak melihatmu, kau tetap yang paling bersinar terang di hatiku.
Aku mengaku aku sakit!
Aku mengaku aku sangat memiliki perasaan paling dalam ini.
Aku mengaku aku takut kehilanganmu.
Aku mengaku aku takkan bisa melihatmu lagi.
Aku mengaku aku benar-benar mencintaimu.

Tuhan tau, bahwa kau selalu kurindukan…
Tuhan tau, selalu mengalir sebuah iringan air mata ini dan jatuh membasahi pipi…
Tuhan tau, betapa berdebarnya hati ini, ketika memikirkanmu…

Aku terbiasa, aku menikamati rasa ini..                             
Rasa dimana aku tau kau takkan pernah menjadi milikku seutuhnya tetapi aku selalu memujamu dan mendoakan mu dalam lantunan doa…
Rasa dimana akan selalu ada rasa sakit hati yang begitu mendalam ketika kau hanya melihatku tanpa mengucapkan satu katapun…

Rasa yang takkan pernah kau rasakan…takkan… cukup aku yang merasakanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar