Kamis, 14 November 2013

Sebut nama kami 3x,DEVA, DEVA dan DEVA



            Hello ! Saya Erianti, di bisa dipanggil Anggi. Nah disini saya akan menceritakan berdirinya DEVA, hahaha asik dah. DEVA, seperti nama orang, iya memang.. tapi itu adalah singkatan nama kita-kita. Dimulai dari D, Dewi Hapsari. Cewek 1 ini punya rambut halus-halus keriting, berkacamata, dan jago nya bahasa inggris. Diantara DEVA, Dewi lah yang paling rajin melakukan tugas apapun tanpa menundanya *tepuk tangan* hehehe. Nah ada E, ya benar! Erianti Anggraini, saya sendiri. Hahaha saya tidak bisa menjelaskan profil saya sendiri, yang jelas saya paling kece di antara DEVA :-P wkwk. Dan… ada V, Vidhy Putri Kartika. Cewek sragen ini, dulunya kalem.. DULU……. DULU loh DULU, pas udah kenal sih, kayaknya kata2 kalem gak pantes banget buat doi hahaha, suaranya super scream-scream cempreng, matanya sipit, dan dialah yang paling jago matematika di antara kita semua, matematikanya lancar seperti jalan tol hehe. Dan yang terakhir, Aprilia Ratna Ningsih, sebut saja April. Nih cewek bisa dibilang Mother of DEVA, haha dewasa tapi cerewetnya nauzubillah… cewek ini paling happy, santai, gak panikan, gak neko-neko tapi PELUPA nya ituloh.. Bikin orang kesel.
            Yup, DEVA, iseng-isengan dibentuk, tanpa kesengajaan, diawal dari kita pulang atletik mau ngaji bulanan di rumah temen, nah kita keliling-keliling rumah dulu tuh, pertama ke rumah Dewi, kedua rumah Vidhy, Ketiga rumah April, dan yang terakhir saya, karena rumah saya deket dari pengajianya hehe. DEVA punya konflik ?? BANYAK! Pernah banget gua kabur dari mereka, pernah banget gua konflik sama Vidhy, pernah banget saya konflik sama April, sama Dewi…. Jangan sampe J, tapi karena kita sahabat, kita juga saling terbuka, gak suka bilang! Itu fact hehe. Dan yang paling uniknya lagi, ternyata kejadian pulang atletik mau ke pengajian dulu jatuh pada tanggal 10 Oktober 2010, angka cantiknya 101010 J. Kita memang ditakdirkan untuk bersama ternyata. 

            DEVA…. I love you so much, You're more than a friends :-*          

Tugas Softskill (1)



Contoh masalah sosial yang ada di masyarakat adalah :

“PENDIDIKAN”

Mungkin kita sudah sering mendengar kalimat “pendidikan itu adalah hak bagi setiap orang” yang terdapat di UU 1945 Pasal 31 ayat 1. Terdapat kata hak disitu, tetapi pada kenyataanya tidak semua masyarakat Indonesia mendapat hak nya untuk meraih pendidikan. Kurangnya perhatian pemerintah tentang pendidikan di Indonesia adalah salah satu penyebab Negara ini tidak dapat dikatakan Negara maju. Karena Istilah negara maju (developed country atau advanced country) dipakai untuk mengelompokkan negara-negara yang berkembang dan maju secara ekonomi, industry, pendapatan perkapasitas, dan termasuk pendidikanya. Sementara, secara pendidikan Indonesia  masih terbilang belum berhasil untuk memajukan pendidikanya.
            Penyebab pendidikan di Indonesia dikatakan bertaraf rendah, yaitu, kurangnya perhatian pemerintah. Ini adalah salah satu penyebab rendahnya pendidikan di Indonesia. Selain itu,  tidak ada biaya bagi masyarakat prasejatera. Tidak bisa dipungkiri, memang semua memerlukan biaya. Masyarakat prasejatera yang betempat tinggal di pedalaman dan memiliki kehidupan yang rendah tidak banyak yang mendapat pendidikan setinggi-tingginya dikarenakan mereka tidak mampu untuk membayar keperluan-keperluan pendidikan seperti seragam sekolah, alat tulis, dan perlengkapan sekolah lainya. Bahkan, ada anak yang seharusnya mendapat pendidikan dini di usia nya tetapi terpaksa mereka lepas pendidikanya hanya karena membantu keadaan ekonomi keluarganya. Hal ini akan diperjelaskan lagi, betapa memang kurangnya perhatian pemerintah.
            Disini saya akan menjabarkan Undang-Undang tentang Pendidikan, yaitu terdapat pada UU Pasal 31 ayat 1, 2, 3, 1945 yang berbunyi
Ayat 1 : “Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”
Ayat 2 : “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”
·        Dikatakan di ayat tersebut wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Tetapi, sampai sekarang kewajiban tersebut belum terlaksanakan. Tidak semua warga Negara mendapatkan pendidikan dasar.
Ayat 3 : “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.”
·        Tapi, pada kenyataanya di setiap lapangan pendidikan terdapat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diselenggarakan oleh sekolah. Jadi, masing-masing sekolah membuat kurikulum nya sendiri, bukan pemetintah yang menyelenggarakan atau membuatnya. Hal ini bertentangan dengan UU Pemerintah dengan UU Pendidikan
Seharusnya pemerintah lebih memerhatikan lagi pendidikan di Indonesia terutama untuk wilayah pedalaman yang di tempati oleh masyarakat prasejatera. Dengan begitu, yang seharusnya mendapat hak nya untuk mendapati pendidikan dapat terlaksana.

Tugas Softskill (2)


Usaha Pelestarian Lingkungan

Di zaman yang makin modern ini, kini banyak usaha-usaha yang harus melibatkan beberapa hutan-hutan alam seperti penebangan liar karena ulah-ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Bukan hanya itu saja, ternyata ulah lainya yang diperbuat seperti membuang sampah tidak pada tempatnya adalah sekian dari penyebab kerusakan lingkungan alam yang kita tempati. Padahal, tanpa di sadari ulah manusia yang merugikan banyak orang itu juga akan merugikan dirinya sendiri. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang berbunyi “Bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia”, itu adalah salah satu bunyi UU Nomor 32 Tahun 2009 tersebut. Tetapi, nyatanya masyarakat Indonesia belum benar-benar menjalankan hidup yang baik dan sehat tersebut. Oleh karena itu, sebagai warga negara Indonesia harusnya menyadari betapa pentingnya menjaga lingkungan dengan cara pelestarian lingkungan terutama di wilayah sendiri atau sekitarnya.

Ada beberapa cara usaha untuk melestarikan lingkungan di wilayah sendiri, yaitu :

a.      Buang sampah pada tempatnya. Mungkin kata itu sudah sering kita jumpai di jalan tetapi pada kenyataanya tidak banyak orang yang menerapkanya pada kehidupan sehari-hari. Padahal, hal kecil tersebut sangat berpangaruh besar terhadap lingkungan sekitar.
b.      Gotong Royong. Di lingkungan-lingkungan berpenduduk pasti sudah menjadi tradisi hari minggu untuk melakukan kerja bakti dengan cara gotong royong, ini yang biasanya dilakukan untuk melestarikan lingkungan di wilayah-wilayah berpenduduk.
c.       Reboisasi. Penanaman kembali, hal ini juga sering dilakukan untuk menjaga lingkungan tetap sejuk, rimbun, dan enak dipandang.
d.      Selalu memperhatikan selokan-selokan jalanan dan selalu merawatnya dengan cara tidak buang sampah di selokan, membersikan lumut-lumut yang ada di dasar selokan tersebut.
e.      Menjaga daerah resapan air. Ini harus di lakukan agar lingkungan terhindar dari bencana alam seperti banjir.