Sabtu, 08 November 2014

TUGAS 7 "KOMUNIKASI DALAM ORGNAISASI"

TUGAS 7
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Komunikasi adalah suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain".
KOMUNIKASI MENURUT PARA AHLI
Ø  Menurut Onong Uchjana Effendy komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media).
Ø   Mc. Farland, komunikasi adalah proses interaksi atau hubungan saling pengertian satu sama lain antara manusia.
Ø  Keith Davis, komunikasi adalah proses jalur informasi dan pengertian dari seseorang ke orang lain.
Ø  Dr.Phil Astrid Susant, Komunikasi adalah proses pengoperasian lambang-lambang yang mengandung arti.
Ø  Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa? (who? says what? in which channel? to whom? with what effect?). (Lasswell 1960).
Analisis 5 unsur menurut Lasswell (1960):
1.       Who? (siapa/sumber). Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi, bisa seorang individu, kelompok, organisasi, maupun suatu negara sebagai komunikator.
2.       Says What? (pesan). Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima(komunikan), dari sumber(komunikator)atau isi informasi. Merupakan seperangkat symbol verbal/non verbal yang mewakili perasaan, nilai,gagasan/maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu makna, symbol untuk menyampaikan makna,dan bentuk/organisasi pesan.
3.       In Which Channel? (saluran/media). Wahana/alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator(sumber) kepada komunikan(penerima) baik secara langsung(tatap muka), maupun tidak langsung(melalui media cetak/elektronik dll).
4.       To Whom? (untuk siapa/penerima). Orang/kelompok/organisasi/suatu negara yang menerima pesan dari sumber. Disebut tujuan(destination) / pendengar(listener) / khalayak(audience) / komunikan / penafsir / penyandi balik(decoder).
5.       With What Effect? (dampak/efek). Dampak / efek yang terjadi pada komunikan(penerima) setelah menerima pesan dari sumber, seperti perubahan sikap, bertambahnya pengetahuan, dll.

UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
1.       Komunikator: orang yang menyampaikan pesan
2.       Komunikan: orang yang menerima ide, pesan, pernyataan, dll.
3.       Pesan: ide atau keinginan dari komunikator yang didukung oleh lambing
4.       Media: sarana atau saluran yang menunjang pesan
5.       Efek atau feedback, tanggapan dari pihak komunikan terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator. Jenis-jenis feedback:
- Zero Feedback (pesan tidak  dimengerti oleh komunikan)
- Positive Feedback (pesan dimengerti oleh komunikan)
-Neutral Feedback (respon yang tidak memihak/tidak mendukung ataupun menentang)
-Negative Feedback (respon yang bersifat merugikan atau menyudutkan komunikator)
BAGAIMANA MENYALURKAN IDE MELALUI KOMUNIKASI
A.      Proses penyaluran komunikasi secara primer
Proses penyaluran komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (kial / gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara langsung dapat / mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.
Seperti disinggung di muka, komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima oleh komunikan. Dengan kata lain , komunikasi adalah proses membuat pesan yang setala bagi komunikator dan komunikan. Prosesnya sebagai berikut, pertama-tama komunikator menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan disampaikan kepada komunikan. Ini berarti komunikator memformulasikan pikiran dan atau perasaannya ke dalam lambang (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian giliran komunikan untuk menterjemahkan (decode) pesan dari komunikator. Ini berarti ia menafsirkan lambang yang mengandung pikiran dan atau perasaan komunikator tadi dalam konteks pengertian. Yang penting dalam proses penyandian (coding) adalah komunikator dapat menyandi dan komunikan dapat menerjemahkan sandi tersebut (terdapat kesamaan makna).
Contoh, Si A seorang mahasiswa ingin berbincang-bincang mengenai perkembangan valuta asing dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Bagi si A tentunya akan lebih mudah dan lancar apabila pembicaraan mengenai hal tersebut dilakukan dengan si B yang juga sama-sama mahasiswa. Seandainya si A tersebut membicarakan hal tersebut dengan si C, sorang pemuda desa tamatan SD tentunya proses komunikaasi tidak akan berjalan sebagaimana mestinya seperti yang diharapkan si A. Karena antara si A dan si C terdapat perbedaan yang menyangkut tingkat pengetahuan, pengalaman, budaya, orientasi dan mungkin juga kepentingannya.
Contoh tersebut dapat memberikan gambaran bahwa proses komunikasiakan berjalan baik atau mudah apabila di antara pelaku (sumber dan penerima) relatif sama. Artinya apabila kita ingin berkomunikasi dengan baik dengan seseorang, maka kita harsu mengolah dan menyampaikan pesan dalam bahasa dan cara-cara yang sesuai dengan tingkat pengetahuan, pengalaman, orientasi dan latar belakang budayanya. Dengan kata lain komunikator perlu mengenali karakteristik individual, sosial dan budaya dari komunikan.
B.      Proses penyaluran komunikasi sekunder
Proses penyaluran komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.
Seorang komunikator menggunakan media ke dua dalam menyampaikan komunikasike karena komunikan sebagai sasaran berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dsb adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar, televisi, radio, dsb.) dan media nirmassa (telepon, surat, megapon, dsb.).
HAMBATAN-HAMBATAN KOMUNIKASI
o   Hambatan Teknis
Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi. Dari sisi teknologi semakin berkurang dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan teknologi, komunikasi dan informasi. Sehingga saluran komunikasi dapat diandalkan dan efisien sebagai media komunikasi.
Menurut Chruden dan Sherman, dalam bukunya Personnel MANAGEMENT , 1976, jenis hambatan teknis dalam komunikasi:
a.       Tidak adanya rencana dan prosedur kerja yang jelas.
b.      Kurangnya informasi atau penjelasan.
c.       Kurangnya keterampilan membaca.
d.      Pemilihan media (saluran) yang kurang tepat.

o   Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau ide secara efektif. Definisi semantik sebagai studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa.
Kata-kata membantu proses pertukaran timbal balik arti dan pengertian (komunikan dan komunikator), tapi seringkali proses penafsirannya keliru. Tidak adanya hubungan antara simbol dan dengan apa yang di simbolkannya dapat mengakibatkan data yang dipakai ditafsirkan sangat berbeda dari apa yang dimaksudkan sebenarnya. Untuk menghindari misi komunikasi yang seperti ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan karakteristik komunikannya, dan melihai kemungkinan penafsirannya terhadap kata-kata yang dipakai.
o   Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor emosi dan prasangka pribadi, presepsi, kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan panca indera manusia,dll.
Menurut Chruden dan Sherman:
a)      Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia yaitu perbedaan umur, perbedaan presepsi,perbedaan keadaan emosi, perbedaan status, keterampilan mendengarkan, penyaringan dan pencairan informasi.
b)      Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi yaitu Suasana iklim kerja dapat mempengaruhi sikap dan perilaku staff dan efektifitas komunikasi organisasi.
KLASIFIKASI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Dalam komunikasi organisasi terdapat beberapa macam klasifikasi komunikasi dan diantaranya adalan sebagai berikut:
ü  Dari segi sifatnya:
a.       Komunikasi Lisan : komunikasi yang langsung berbicara.
b.      Komunikasi Tertulis : komunikasi yang melalui tulisan.
c.       Komunikasi Verbal : komunikasi yang dibicarakan / diungkapkan.
d.      Komunikasi nonverbal : komunikasi yang tersirat.
ü  Dari segi arahnya:
a.       Komunikasi ke Atas : komunikasi dari bawahan ke atasan.
b.      Komunikasi ke Bawah : komunikasi dari atasan ke bawahan.
c.       Komunikasi Horizontal : komunikasi ke sesama manusia yang derajatnya / tingkatnya sama.
d.      Komunikasi Satu Arah : Komunikasi tanpa ada timbal balik.
e.      Komunikasi Dua Arah : komunikasi dengan adanya timbal balik / saling berkomunikasi.
ü  Dari segi lawannya:
a.       Komunikasi Satu Lawan Satu : berbicara dengan lawan bicara yang sama.
b.      Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok) : berbicara antara satu orang dengan satu kelompok.
c.       Komunikasi Lawan Kelompok : berbicara antara satu kelompok dengan kelompok yang lain.
ü  Dari segi keresmiannya:
a.       Komunikasi Formal : komunikasi yang langsung resmi.
b.      Komunikasi Informal : komunikasi yang tidak resmi.

Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar