TULISAN 1
“MDGs 2025”
Millennium Development Goals (MDGs)
atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi “Tujuan Pembangunan
Milenium”, adalah sebuah paradigma pembangunan global yang dideklarasikan Konferensi Tingkat Tinggi
Milenium oleh 189 negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York
pada bulan September 2000. Semua negara yang hadir dalam pertemuan tersebut
berkomitmen untuk mengintegrasikan MDGs sebagai bagian dari program pembangunan
nasional dalam upaya menangani penyelesaian terkait dengan isu-isu yang sangat
mendasar tentang pemenuhan hak asasi dan kebebasan manusia, perdamaian,
keamanan, dan pembangunan.
Deklarasi ini merupakan kesepakatan anggota PBB mengenai sebuah paket
arah pembangunan global yang dirumuskan dalam beberapa tujuan yaitu:
1. Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan,
2. Mencapai Pendidikan Dasar untuk semua,
3. Mendorong Kesetaraan Gender, dan Pemberdayaan Perempuan,
4. Menurunkan Angka Kematian Anak,
5. Meningkatkan Kesehatan Ibu,
6. Memerangi HIV/AIDs, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya,
7. Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup, dan
8. Membangun Kemitraan Global untuk Pembangunan.
Deklarasi MDGs merupakan hasil
perjuangan dan kesepakatan bersama antara negara-negara berkembang dan maju.
Negara-negara berkembang berkewajiban untuk melaksanakannya, termasuk salah
satunya Indonesia dimana kegiatan MDGs di Indonesia mencakup pelaksanaan
kegiatan monitoring MDGs. Sedangkan negara-negara maju berkewajiban mendukung
dan memberikan bantuan terhadap upaya keberhasilan setiap tujuan dan target MDGs.
Sebagai salah satu negara yang ikut
menandatangani deklarasi MDGs, Indonesia mempunyai komitmen untuk
melaksanakannya serta menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan program
pembangunan nasional baik jangka pendek, menengah, dan panjang. Pada hakikatnya
setiap tujuan dan target MDGs telah sejalan dengan program pemerintah jauh
sebelum MDGs menjadi agenda pembangunan global dideklarasikan. Potret dari
kemakmuran rakyat diukur melalui berbagai indikator seperti bertambah tingginya
tingkat pendapatan penduduk dari waktu ke waktu, kualitas pendidikan dan
derajat kesehatan yang membaik, bertambah banyaknya penduduk yang menempati
rumah layak huni, lingkungan permukiman yang nyaman bebas dari gangguan alam
dan aman. Penduduk mempunyai kesempatan untuk mengakses sumber daya yang
tersedia, lapangan kerja yang terbuka untuk semua penduduk, serta terbebas dari
kemiskinan dan kelaparan.
Pemerintah Indonesia mengklaim
delapan target MDGs hampir semuanya tercapai. Itu tertera dalam laporan
Bappenas 2010. Di antaranya pemerintah mengklaim berhasil menurunkan angka
kemiskinan penduduk yang berpendapatan 1 dolar per hari (standar Bank Dunia),
dari 20,6 persen tahun 1990 menjadi 5,8 persen tahun 2008. Namun, klaim
keberhasilan itu dibantah oleh sejumlah organisasi massa yang berhimpun dalam
Indonesian Peoples Alliance (IPA) atau Aliansi Rakyat Indonesia. IPA menilai,
pencapaian MDGs gagal. Ini seiring meningkatnya kemiskinan, tidak adanya akses
masyarakat terhadap kesehatan, pendidikan dasar, ketahanan pangan, dan kerusakan
lingkungan serta konflik agraria. Namun, gagal atau tidaknya kembali lagi
kepada masyarakat Indonesia sendiri bagaimana menanggapinya.
Sumber = http://edukasi.kompasiana.com/2013/08/13/apa-itu-mdgs-583450.html
·
Tanggapan saya tentang MDGs ini adalah,
pemerintah harus bisa lebih tegas kepada bawahanya untuk melakukan perbaikan
ekonomi maupun kesejateraan masyarakat Indonesia. Sampai sekarang pun masih
banyak kekurangan yang dimiliki rakyat Indonesia dan wakilnya. Pembangunan gagal
salah satu contohnya tidak ada ketegasan dari wakil rakyat. Masih banyak
tikus-tikus nakal di Negara berkembang ini. Wakil Rakyatpun harus memerhatikan
terutama Rakyat yang Pra-Sejatera. Rakyat ini harus lebih ekstra diperhatikan
dimulai dari tempat tinggal, ekonomi, air bersih, serta pelayanan kesehatan
bagi masyarakat Pra-Sejatera di Indonesia. Mungkin langkah itu akan menjadi
awalnya Indonesia menjadi Negara yang baik kedepanya. Dan rakyat Indonesia harus
bisa bekerja sama dan menjaga perdamaian antar suku bangsa agar tidak tecapai
perpecahan dan lebih mudah untuk mencapai Indonesia lebih baik lagi. Dan untuk
membantu rakyat Prasejatera, mereka harus diberi sumber saya yang cukup agar
mereka bisa menjadi Sejatera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar