TUGAS 7
KOMUNIKASI DALAM
ORGANISASI
Komunikasi adalah suatu proses
dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat
menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan
orang lain".
KOMUNIKASI MENURUT PARA AHLI
Ø
Menurut Onong
Uchjana Effendy komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang
kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku,
baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media).
Ø
Mc. Farland, komunikasi adalah proses
interaksi atau hubungan saling pengertian satu sama lain antara manusia.
Ø
Keith
Davis, komunikasi adalah proses jalur informasi dan pengertian dari
seseorang ke orang lain.
Ø
Dr.Phil
Astrid Susant, Komunikasi adalah proses pengoperasian lambang-lambang yang
mengandung arti.
Ø
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses
yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa?
dengan akibat atau hasil apa? (who? says what? in which channel? to whom? with
what effect?). (Lasswell 1960).
Analisis 5 unsur menurut Lasswell (1960):
1.
Who? (siapa/sumber). Sumber/komunikator adalah
pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang
memulai suatu komunikasi, bisa seorang individu, kelompok, organisasi, maupun
suatu negara sebagai komunikator.
2.
Says What? (pesan). Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan
kepada penerima(komunikan), dari sumber(komunikator)atau isi informasi. Merupakan
seperangkat symbol verbal/non verbal yang mewakili perasaan, nilai,gagasan/maksud
sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu makna, symbol untuk menyampaikan
makna,dan bentuk/organisasi pesan.
3.
In Which Channel? (saluran/media). Wahana/alat
untuk menyampaikan pesan dari komunikator(sumber) kepada komunikan(penerima)
baik secara langsung(tatap muka), maupun tidak langsung(melalui media
cetak/elektronik dll).
4.
To Whom? (untuk siapa/penerima).
Orang/kelompok/organisasi/suatu negara yang menerima pesan dari sumber. Disebut
tujuan(destination) / pendengar(listener) / khalayak(audience) / komunikan / penafsir
/ penyandi balik(decoder).
5.
With What Effect? (dampak/efek). Dampak / efek
yang terjadi pada komunikan(penerima) setelah menerima pesan dari sumber, seperti
perubahan sikap, bertambahnya pengetahuan, dll.
UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
1.
Komunikator: orang yang menyampaikan pesan
2.
Komunikan: orang yang menerima ide, pesan,
pernyataan, dll.
3.
Pesan: ide atau keinginan dari komunikator yang
didukung oleh lambing
4.
Media: sarana atau saluran yang menunjang pesan
5.
Efek atau feedback, tanggapan dari pihak
komunikan terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator. Jenis-jenis
feedback:
- Zero Feedback (pesan tidak dimengerti oleh komunikan)
- Positive Feedback (pesan dimengerti oleh
komunikan)
-Neutral Feedback (respon yang tidak
memihak/tidak mendukung ataupun menentang)
-Negative Feedback (respon yang bersifat
merugikan atau menyudutkan komunikator)
BAGAIMANA MENYALURKAN IDE MELALUI KOMUNIKASI
A.
Proses penyaluran komunikasi secara primer
Proses penyaluran komunikasi secara
primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada
orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai
media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal
(kial / gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara
langsung dapat / mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator
kepada komunikan.
Seperti disinggung di muka,
komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima
oleh komunikan. Dengan kata lain , komunikasi adalah proses membuat pesan yang
setala bagi komunikator dan komunikan. Prosesnya sebagai berikut, pertama-tama
komunikator menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan disampaikan kepada komunikan.
Ini berarti komunikator memformulasikan pikiran dan atau perasaannya ke dalam
lambang (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian
giliran komunikan untuk menterjemahkan (decode) pesan dari komunikator. Ini
berarti ia menafsirkan lambang yang mengandung pikiran dan atau perasaan
komunikator tadi dalam konteks pengertian. Yang penting dalam proses penyandian
(coding) adalah komunikator dapat menyandi dan komunikan dapat menerjemahkan
sandi tersebut (terdapat kesamaan makna).
Contoh, Si A seorang mahasiswa ingin berbincang-bincang
mengenai perkembangan valuta asing dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi.
Bagi si A tentunya akan lebih mudah dan lancar apabila pembicaraan mengenai hal
tersebut dilakukan dengan si B yang juga sama-sama mahasiswa. Seandainya si A
tersebut membicarakan hal tersebut dengan si C, sorang pemuda desa tamatan SD
tentunya proses komunikaasi tidak akan berjalan sebagaimana mestinya seperti
yang diharapkan si A. Karena antara si A dan si C terdapat perbedaan yang
menyangkut tingkat pengetahuan, pengalaman, budaya, orientasi dan mungkin juga
kepentingannya.
Contoh tersebut dapat memberikan gambaran bahwa proses
komunikasiakan berjalan baik atau mudah apabila di antara pelaku (sumber dan
penerima) relatif sama. Artinya apabila kita ingin berkomunikasi dengan baik
dengan seseorang, maka kita harsu mengolah dan menyampaikan pesan dalam bahasa
dan cara-cara yang sesuai dengan tingkat pengetahuan, pengalaman, orientasi dan
latar belakang budayanya. Dengan kata lain komunikator perlu mengenali
karakteristik individual, sosial dan budaya dari komunikan.
B.
Proses penyaluran komunikasi sekunder
Proses penyaluran komunikasi secara
sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan
dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang
sebagai media pertama.
Seorang komunikator menggunakan
media ke dua dalam menyampaikan komunikasike karena komunikan sebagai sasaran
berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon,
teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dsb adalah media kedua
yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder itu
menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar,
televisi, radio, dsb.) dan media nirmassa (telepon, surat, megapon, dsb.).
HAMBATAN-HAMBATAN KOMUNIKASI
o
Hambatan Teknis
Keterbatasan fasilitas dan
peralatan komunikasi. Dari sisi teknologi semakin berkurang dengan adanya
temuan baru dibidang kemajuan teknologi, komunikasi dan informasi. Sehingga
saluran komunikasi dapat diandalkan dan efisien sebagai media komunikasi.
Menurut Chruden dan Sherman, dalam bukunya Personnel
MANAGEMENT , 1976, jenis hambatan teknis dalam komunikasi:
a.
Tidak adanya rencana dan prosedur kerja yang
jelas.
b.
Kurangnya informasi atau penjelasan.
c.
Kurangnya keterampilan membaca.
d.
Pemilihan media (saluran) yang kurang tepat.
o
Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan
dalam proses penyampaian pengertian atau ide secara efektif. Definisi semantik
sebagai studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa.
Kata-kata membantu proses
pertukaran timbal balik arti dan pengertian (komunikan dan komunikator), tapi
seringkali proses penafsirannya keliru. Tidak adanya hubungan antara simbol dan
dengan apa yang di simbolkannya dapat mengakibatkan data yang dipakai ditafsirkan
sangat berbeda dari apa yang dimaksudkan sebenarnya. Untuk menghindari misi
komunikasi yang seperti ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang
tepat sesuai dengan karakteristik komunikannya, dan melihai kemungkinan
penafsirannya terhadap kata-kata yang dipakai.
o
Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor emosi
dan prasangka pribadi, presepsi, kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau
ketidakmampuan panca indera manusia,dll.
Menurut Chruden dan Sherman:
a)
Hambatan yang berasal dari perbedaan individual
manusia yaitu perbedaan umur, perbedaan presepsi,perbedaan keadaan emosi,
perbedaan status, keterampilan mendengarkan, penyaringan dan pencairan
informasi.
b)
Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis
dalam organisasi yaitu Suasana iklim kerja dapat mempengaruhi sikap dan
perilaku staff dan efektifitas komunikasi organisasi.
KLASIFIKASI KOMUNIKASI DALAM
ORGANISASI
Dalam komunikasi organisasi terdapat beberapa macam
klasifikasi komunikasi dan diantaranya adalan sebagai berikut:
ü
Dari segi sifatnya:
a.
Komunikasi Lisan : komunikasi yang langsung
berbicara.
b.
Komunikasi Tertulis : komunikasi yang melalui
tulisan.
c.
Komunikasi Verbal : komunikasi yang dibicarakan
/ diungkapkan.
d.
Komunikasi nonverbal : komunikasi yang tersirat.
ü
Dari segi arahnya:
a.
Komunikasi ke Atas : komunikasi dari bawahan ke
atasan.
b.
Komunikasi ke Bawah : komunikasi dari atasan ke
bawahan.
c.
Komunikasi Horizontal : komunikasi ke sesama
manusia yang derajatnya / tingkatnya sama.
d.
Komunikasi Satu Arah : Komunikasi tanpa ada
timbal balik.
e.
Komunikasi Dua Arah : komunikasi dengan adanya
timbal balik / saling berkomunikasi.
ü
Dari segi lawannya:
a.
Komunikasi Satu Lawan Satu : berbicara dengan
lawan bicara yang sama.
b.
Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok) :
berbicara antara satu orang dengan satu kelompok.
c.
Komunikasi Lawan Kelompok : berbicara antara
satu kelompok dengan kelompok yang lain.
ü
Dari segi keresmiannya:
a.
Komunikasi Formal : komunikasi yang langsung
resmi.
b.
Komunikasi Informal : komunikasi yang tidak
resmi.
Sumber :