AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI
Disusun Oleh :
Erianti
Anggraini (12113919)
Saiful
Rohman
Siti
Ruhmana Siregar
Sopia
Budiyanto
4KA17
SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN
TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas anugerah dan karunia-Nya
penulisan paper ini dapat diselesaikan dengan baik. Tak lupa kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya
penulisan paper ini hingga bisa tersusun dengan baik.
Paper ini kami susun berdasarkan
pengetahuan yang kami peroleh dari beberapa media elektronik dengan
harapan orang yang membaca dapat memahami tentang pengertian etika dan
profesional dalam bidang...
Kami menyadari bahwa
penulisan paper ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan
paper ini di masa mendatang.
Depok, 20 April
2017
I.
Pendahuluan
Pesatnya
perkembangan peradaban manusia dewasa ini, seiring dengan penemuan dan
pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang informasi dan komunikasiyang mampu
menciptakan alat-alat yang mendukung perkembangan Teknologi informasi, mulai
dari sistem komunikasi sampai dengan alat komunikasi yang searah maupun duaarah
(interaktif). Perkembangan cara penyampaian informasi yang dikenal dengan
istilah Teknologi informasi atau Information Technology (IT) bisa dikatakan
telah merasuki kesegala bidang dan ke berbagai lapisan masyarakat dalam
kehidupan, karena dengandukungannya membuat organisasi/instansi dan
individu/perseorangan dalam kancahdunia bisnis merasa memiliki keunggulan
kompetitif (daya saing) luar biasa khususnyadalam mengaudit sistem informasi
akuntansi yang berbasis pada komputerisasi gunamembantu meningkatkan penyediaan
informasi agar dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan
oleh manajemen dalam mengembangkansistem yang ada maupun dalam menyusun suatu
sistem yang baru menggantian sistemyang lama secara keseluruhan atau memperbaiki
sistem yang telah ada serta untuk
perencanaan dan pengendalian operasi perusahaan sehingga senantiasa
memiliki sinergiuntuk eksis dalam dunia bisnis.Peranan Teknologi Informasi
dalam bisnis telah mengubah secara radikal tipe pekerjaan, pekerja, organisasi
bahkan sistem manajemen dalam mengelola sebuahorganisasi. Semula pekerjaan
banyak yang mengandalkan otot ke pekerjaan yangmengandalkan otak. Tipe
pekerjaan menjadi dominan bisa memiliki peranan pentingmenggantikan peran
manusia secara otomatis terhadap suatu siklus sistem mulai dariinput, proses
dan output di dalam melaksanakan aktivitas serta telah menjadi fasilitator
utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis yang memberikan andil besar terhadap
kesalahaninterprestasi dan penyajian laporan keuangan yang hal ini menyulitkan
para users.
laporan
keuangan dalam mengevaluasi kualitas laporan keuangan, dimana mereka harus
mengandalkan laporan auditor independen atas laporan keuangan yang diaudit
untuk memastian kualitas laporan keuangan yang bersangkutan. Namun ironisnya,
pada kondisi di lapangan tidak banyak para auditor yang bisa memanfaatkan akses
dari peranan teknologi informasi dalam mengaudit sistem informasi yang berbasis
pada komputerisasi.
II.
Teori
Audit
teknologi informasi (Inggris: information technology (IT) audit atau
information systems (IS) audit) adalah bentuk pengawasan dan pengendalian dari
infrastruktur teknologi informasi secara menyeluruh. Audit teknologi informasi
ini dapat berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau
dengan kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah
ini dikenal dengan audit pemrosesan data elektronik, dan sekarang audit
teknologi informasi secara umum merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari
semua kegiatan sistem informasi dalam perusahaan itu. Istilah lain dari audit
teknologi informasi adalah audit komputer yang banyak dipakai untuk menentukan
apakah aset sistem informasi perusahaan itu telah bekerja secara efektif, dan
integratif dalam mencapai target organisasinya.
·
Jenis
Audit IT
1. Sistem
dan aplikasi
Audit
yang berfungsi untuk memeriksa apakah sistem dan aplikasi sesuai dengan
kebutuhan organisasi, berdayaguna, dan memiliki kontrol yang cukup baik untuk
menjamin keabsahan, kehandalan, tepat waktu, dan keamanan pada input, proses,
output pada semua tingkat kegiatan sistem.
2. Fasilitas
pemrosesan informasi
Audit
yang berfungsi untuk memeriksa apakah fasilitas pemrosesan terkendali untuk
menjamin ketepatan waktu, ketelitian, dan pemrosesan aplikasi yang efisien
dalam keadaan normal dan buruk.
3. Pengembangan
sistem
Audit
yang berfungsi untuk memeriksa apakah sistem yang dikembangkan mencakup
kebutuhan obyektif organisasi.
4. Arsitektur
perusahaan dan manajemen TI.
Audit
yang berfungsi untuk memeriksa apakah manajemen TI dapat mengembangkan struktur
organisasi dan prosedur yang menjamin kontrol dan lingkungan yang berdaya guna
untuk pemrosesan informasi.
5. Client/Server,
telekomunikasi, intranet, dan ekstranet.
Suatu
audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah kontrol-kontrol berfungsi pada
client, server, dan jaringan yang menghubungkan client dan server.
·
Alasan
dilakukannya Audit IT.
Ron
Webber, Dekan Fakultas Teknologi Informasi, monash University, dalam salah satu
bukunya Information System Controls and Audit (Prentice-Hall, 2000) menyatakan
beberapa alasan penting mengapa Audit IT perlu dilakukan, antara lain :
1. Kerugian
akibat kehilangan data.
2. Kesalahan
dalam pengambilan keputusan.
3. Resiko
kebocoran data.
4. Penyalahgunaan
komputer.
5. Kerugian
akibat kesalahan proses perhitungan
·
Prosedur
Prosedur Audit
merupakan tindakan yang dilakukan atau metode dan teknik yang digunakan oleh auditor
untuk mendapatkan atau mengevaluasi bukti audit.
Berikut
adalah komponen Audit TI:
1. Pendefinisian
tujuan perusahaan.
2. Penentuan
isu, tujuan dan perspektif bisnis antara penanggung jawab bagian dengan bagian TI.
3. Review
terhadap pengorganisasian bagian TI yang meliputi perencanaanproyek, status
danprioritasnya, staffing levels, belanja TI dan IT changeprocess management.
4. Assessment
infrastruktur teknologi, assessment aplikasi bisnis.
5. Temuan
– temuan.
6. Laporan
rekomendasi.
Subyek
yang perlu diaudit mencakup:
1. Aspek
keamanan
Masalah
keamanan mencakup tidak hanya keamanan file servers dan penerapan
metodacadangan, melainkan juga penerapan standar tertentu, seperti C-ICT.
2. Keandalan
Keandalan
meliputi penerapan RAID V disk subsystems untuk server dengan critical applications
dan prosedur penyimpanan data di file server, bukan di drive lokal C.
3. Kinerja
Kinerja
mencakup persoalan standarisasi PC, penggunaan LAN serta cadangan yangsesuai
dengan beban kerja.
4. Manageability
Manageability
menyangkut penerapan standar tertentu dan pendokumentasian secarateratur dan
berkesinambungan
·
Manfaat
Audit IT
A. Manfaat
pada saat Implementasi (Pre-Implementation Review)
1. Institusi
dapat mengetahui apakah sistem yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan ataupun
memenuhi acceptance criteria.
2. Mengetahui
apakah pemakai telah siap menggunakan sistem tersebut.
3. Mengetahui
apakah outcome sesuai dengan harapan manajemen.
B. Manfaat
setelah sistem live (Post-Implementation Review)
1. Institusi
mendapat masukan atas risiko-risiko yang masih yang masih ada dan saran untuk
penanganannya.
2. Masukan-masukan
tersebut dimasukkan dalam agenda penyempurnaan sistem, perencanaan strategis,
dan anggaran pada periode berikutnya.
3. Bahan
untuk perencanaan strategis dan rencana anggaran di masa mendatang.
4. Memberikan
reasonable assurance bahwa sistem informasi telah sesuai dengan kebijakan atau
prosedur yang telah ditetapkan.
5. Membantu
memastikan bahwa jejak pemeriksaan (audit trail) telah diaktifkan dan dapat
digunakan oleh manajemen, auditor maupun pihak lain yang berwewenang melakukan
pemeriksaan.
6. Membantu
dalam penilaian apakah initial proposed values telah terealisasi dan saran
tindak lanjutnya.
·
Metodologi Audit Teknologi Informasi:
-
Fase 1 :
Merencanakan Audit
-
Fase 2 :
Mengidentifikasikan risiko dan kendali
-
Fase 3 :
Mengevaluasi kendali dan mengumpulkan bukti-bukti
-
Fase 4 : Mendokumentasikan temuan-temuan
dan mendiskusikan dengan audit.
-
Fase 5 :
Laporan akhir dan mempresentasikan hasil-hasil
·
Terminologi
IT Forensics.
A. Bukti
digital (digital evidence).
Adalah
informasi yang didapat dalam bentuk atau format digital, contohnya e-mail.
B. Empat
elemen kunci forensik dalam teknologi informasi, antara lain :
1. Identifikasi
dari bukti digital.
Merupakan
tahapan paling awal forensik dalam teknologi informasi. Pada tahapan ini
dilakukan identifikasi dimana bukti itu berada, dimana bukti itu disimpan dan
bagaimana penyimpanannya untuk mempermudah tahapan selanjutnya.
2. Penyimpanan
bukti digital.
Termasuk
tahapan yang paling kritis dalam forensik. Bukti digital dapat saja hilang
karena penyimpanannya yang kurang baik.
3. Analisa
bukti digital.
Pengambilan,
pemrosesan, dan interpretasi dari bukti digital merupakan bagian penting dalam
analisa bukti digital.
4. Presentasi
bukti digital.
Proses persidangan dimana bukti digital akan diuji
dengan kasus yang ada. Presentasi disini berupa penunjukkan bukti digital yang
berhubungan dengan kasus yang disidangkan.
·
Tools
yang Digunakan Untuk IT Audit
Tool-Tool
Yang Dapat Digunakan Untuk Mempercepat Proses Audit Teknologi Informasi, antara
lain:
1. ACL
ACL
(Audit Command Language)
merupakan sebuah software
CAAT (Computer Assisted
Audit Techniques) yang sudah sangat populer untuk melakukan analisa
terhadap data dari berbagai macam sumber.
2. Picalo
Picalo merupakan sebuah software CAAT (Computer
Assisted Audit Techniques) seperti
halnya ACL yang dapat dipergunakan untuk menganalisa data dari berbagai macam
sumber.
3. Powertech
Compliance Assessment
Powertech Compliance Assessment merupakan automated audit tool yang dapat
dipergunakan untuk mengaudit dan mem-benchmark user access to data, public
authority to libraries, user security, system security, system
auditing dan administrator rights
(special authority) sebuah
server AS/400.
4. Nipper
Nipper
merupakan audit automation
software yang dapat dipergunakan untuk
mengaudit dan mem- benchmark konfigurasi sebuah router.
5. Nessus
Nessus merupakan sebuah vulnerability assessment
software.
6. Metasploit
Metasploit Framework merupakan sebuah penetration
testing tool.
7. NMAP
NMAP merupakan open source utility untuk melakukan
security auditing.
8. Wireshark
Wireshark merupakan network utility yang dapat
dipergunakan untuk meng-capture paket data yang ada di dalam jaringan komputer.
·
Lembar
Kerja IT Audit
Lembar kerja audit adalah semua berkas-berkas yang di
kumpulkan oleh auditor dalam menjalankan pemeriksaan,yang berasal :
1.
Dari
pihak client
2.
Dari
analisa yang di buat oleh auditor
3.
Dari
pihak ketiga
Fungsi lembar kerja :
·
Menyediakan
penunjang utama bagi laporan audit
·
Membantu
auditor dalam melaksanakan dan mensupervisi audit
·
Menjadi
bukti bahwa audit telah di laksanakan sesuai dengan standar auditing
Hasil akhir audit adalah berupa laporan yang berisi:
·
Ruang
lingkup audit.
·
Metodologi
·
Temuan-temuan.
·
Ketidaksesuaian
·
Kesimpulan
Susunan lembar kerja:
1.
Draft
laporan audit (audit report)
2.
Laporan
keuangan auditan
3.
Ringkasan
informasi bagi reviewer
4.
Program
audit
5.
Laporan
keuangan atau lembar kerja yang dibuat oleh klien.
6.
Ringkasan
jurnal adjustment
7.
Working
trial balance
8.
Skedul
utama
9.
Skedul
pendukung.
Daftar Pustaka :